judul menu

Minggu, 31 Oktober 2010

Perkembangan teknologi tv digital

Berasal dari Bahasa Yunani TELE–VISION (Tele = jauh dan Vision = gambar ). Bahasa Jerman FERNSEHEN ( Fern= jauh dan Sehen = melihat ) Diartikan mengajak pemirsa melihat peristiwa atau kejadian yang jaraknya berjauhanakan tetapi bersamaan waktunya

Sebuah kotak televisi biasanya terdiri dari bermacam-macam sirkuit elektronik yang terdapat didalamnya, termasuk sirkuit penerima dan penangkap gelombang penyiaran. Perangkat tampilan visual yang tanpa pemerina biasanya disebut sebagai monitor, bukannya televisi. Sebuah sistem televisi dapat memakai pelbagai penggunaan teknologi seperti analog (PAL, NTSC, SECAM),

Awal dari televisi tentu tidak bisa dipisahkan dari penemuan dasar, yaitu hukum Gelombang Elektromagnetik yang ditemukan oleh Joseph Henry dan Michael Faraday (1831)

seluruh dunia saat ini sedang memulai percobaan untuk mematikan TV Analog. Hal ini kira-kira mungkin akan berlangsung sampai 5 tahunan ke depan. Di Jerman, proyek ini telah dimulai sejak tahun 2003 lalu untuk kota Berlin dan 2005 untuk Munich. Sedangkan negara lainnya baru berencana mulai tahun 2010. Di Amerika, Kongres menetapkan tahun 2009 sebagai hari selamat tinggal bagi TV Analog Amerika. Tahun 2010, Perancis juga akan menerapkan hal yang sama. Di Inggris, akhir tahun 2005 kemarin dilakukan percobaan untuk mematikan beberapa siaran analog. Hal ini untuk memastikan bahwa pematian total sistem analog bisa dilakukan tahun 2012

Sejarah pertelevisian digital di Indonesia memang baru dimulai secara utuh, terutama sejak peluncuran pesawat TV digital yang pertama pada 9 Juni lalu , kiranya tahun 2009. Perusahaan elektronik PT LG Electronics Indonesia (LGEIN) sekaligus meluncurkan dua versi TV digital pertamanya di Indonesia, yaitu seri 47LH50YD dan 55LH50YD.
Kedua pesawat TV ini sudah dilengkapi dengan tuner atau penerima siaran digital secara langsung, tidak perlu lagi menggunakan penerima khusus seperti set-top box (STB). Pengguna tinggal menancapkan antena yang biasa digunakan pada TV analog pada port-nya dan proses pemrograman otomatis (autotuning) sudah bisa dilaksan akan sama seperti TV konvensional.
Migrasi teknologi analog ke digital ini tidak hanya sekadar mengikuti perkembangan baru, tetapi lebih pada upaya efisien- si penggunaan pita frekuensi (bandwidth).
Perkembangan teknologi :
-Teknologi pemrosesan sinyal digital (Digital Signal Processor)
-Teknologi transmisi digital
-Teknologi semikonduktor
-Teknologi peralatan display yang beresolusi tingggi

TV Digital di sini bukan berarti pesaw
at TV-nya yang Digital, melainkan lebih kepada sinyal yang dikirimkan adalah signal digital atau mungkin yang lebih tepat adalah siaran digital (Digital Broadcasting). Kelebihan signal digital dibanding analog adalah ketahanannya terhad
ap noise dan kemudahannya untuk diperbaiki (recovery) di penerima dengan kode koreksi error (error correction code).

Kualitas TV Digital dan Analog saat bergerak
Keuntungan transmisi digital lainnya adalah less bandwidth (atau high efficiency bandwidth) karena interference digital channel lebih rendah, sehingga beberapa channel bisa dikemas atau “dipadatkan” dan dihemat. Hal ini menjadi sangat mungkin karena broadcasting TV Digital menggunakan sistem OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing) yang tangguh dalam mengatasi efek lintas jamak (multipath fading). Kemudian keuntungan lainnya adalah bahwa sinyal digital bisa dioperasikan dengan daya yang rendah (less power). Itulah beberapa hal yang sangat mengutungkan dalam TV digital.


Keunggulan televisi digital :
-High Definition. 5~6 kali lebih halus dibanding televisi analog
-Finest sound. Kemampuan mereproduksi suara seperti sumber aslinya
-Multifunction. Memberi kemampuan untuk merekam dan mengedit siaran
-Multichannel (satu saluran dapat diisi lebih dari 5 program yang berbeda)
Pesawat Televisi Digital ini ditawarkan dengan harga US,500-,000 atau dengan kurs 1 USD = Rp. 7000 sama dengan Rp. 31.500.000,- hingga Rp.105.000.000, harga ini di beberapa negara diharapkan turun menjadi sekitar US$ 1,000,- atau Rp.7.000.000,- (dgn nilai kurs saat ini) pada tahun 2003-2005 mendatang. Walaupun, pemilik pesawat Televisi analog masih dapat menikmati fasilitas TV digital dengan menambahkan set top box, atau semacam decoder guna mendecode signal digital ke dalam pesawat penerima televisi analog. Harga per unit ?set to box dimaksud sangat jauh berbeda dengan harga pesawat televisi digital yaitu saat ini berkisar US0 per unit atau setara dengan harga pesawat penerima televisi analog berwarna 14" saat ini.
Walaupun biaya yang dikeluarkan untuk menikmati layanan seperti ini cenderung mahall, namun sebenarnya teknologi TV digital sangat efisien dalam penggunaan spektrum pancaran, perbandingan frekuensi pancaran TV analog dan TV digital adalah sebesar 1:6.









http://www.kamusilmiah.com/elektronik/menyongsong-era-tv-digital/
http://tekno.kompas.com/read/2009/07/16/04404267/Sejarah.TV.Digital.Baru.Dimulai
http://www.kamusilmiah.com/elektronik/menyongsong-era-tv-digital

Sumber informasi dan contoh sumber informasi

Menurut saya sendiri,, sumber informasi (wikipedia) bisa dipercaya,karena wikipedia banyak menggunakan sumber primer, sumber sekunder dan juga sumber tersier, tapi disamping itu kita juga harus mencari sumber lain dari wikipedia, berikut ini adalah uraian nya,


sumber primer, dokumen atau orang yang memberikan kesaksian langsung terhadap suatu keadaan atau peristiwa. Sumber ini dapat berupa laporan resmi, surat, catatan saksi, otobiografi, atau statistik yang dikompilasi oleh pihak yang berwenang. Artikel Wikipedia dapat menggunakan sumber primer hanya jika sumber-sumber ini telah dipublikasikan oleh penerbit tepercaya, misalnya traskrip pengadilan yang dipublikasikan oleh stenografer pengadilan, dan hanya dapat dipergunakan semata-mata untuk pernyataan deskriptif

sumber sekunder menyimpulkan satu atau lebih sumber pertama atau kedua. Secara umum, artikel-artikel Wikipedia harus berdasar atas sumber sekunder tepercaya.

Sumber tersier biasanya menyimpulkan sumber sekunder

Sebagai pencari informasi, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mewaspadai isi Wikipedia, di antaranya:

  1. gunakan artikel Wikipedia hanya untuk mendapat informasi awal yang selanjutnya harus dipastikan kebenarannya.
  2. cek halaman versi terdahulu suatu artikel untuk melihat siapa saja yang telah berkontribusi dan apakah mereka dapat dipercaya (umumnya suntingan pengguna anonim perlu mendapat perhatian lebih)
  3. jangan memercayai dan menyalin mentah-mentah isi Wikipedia, melainkan cobalah untuk mengkritisi isinya dengan skeptisisme ilmiah.





Sumber Informasi lain Wikipedia....

Ug Indopedia

Indopedia merupakan suatu media atau portal informasi mengenai Indonesia. Disini anda dapat mencari dan memberi arah informasi yang berkaitan dengan Indonesia, mulai dari sejarah Indonesia, Geograifis, pemerintahan, flora dan faunal, dll.

Beberapa keunikan yang dapat anda gunakan pada UG Indopedia adalah:



1. InstantResponse , merupakan fasilitas pencarian seketika dengan model smart search artinya kami akan mulai mencari begitu anda mengetikkan keyword pada fasilitas InstantResponse

2. Kemudahan mencari informasi. Indonesia sebagai negara kepulauan dengan kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat yang beraneka ragam namun tetap dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika, mempunyai kekayaan ilokal dan informasi yang perlu terus dipublikasikan dan dikomunikasikan ke masyarakat- khususnya warga negara asing. Disini anda mendapatkan kemudahan dari kami menunjukkan arah yang tepat bagi informasi yang anda inginkan.



3. Kontribusi Konten dari Komunitas. Sehubungan dengan term "wikipedia" yang sering digunakan oleh masyarakat internet, maka disini pun anda dapat berkontribusi untuk menyumbangkan informasi-informasi yang berkaitan dengan Indonesia, diharapkan dengan sumbangsih informasi tersebut dapat membantu masyarakat luas yang membutuhkannya. Beberapa pemangku kepentingan yang sangat diperlukan kontribusinya adalah pihak pemerintah daerah atau instansi yang terlibat dalam kegiatan promosi Indonesia.

4. Penyediaan Sumber rujukan atau tautan terkait. Informasi pada UG Indopedia lebih banyak bersifat umum, namun tetap memberikan informasi yang dibutuhkan. Informasi lengkap tentang jenis informasi yang diperlukan akan dirujuk ke rujukan atau tautan atau link ke sumber informasi yang dikutip di UG Indopedia ini.

Saya sebagaia mahasiswa UNIVERSITAS GUNADARMA. ada baiknya kita menggunakan sumber informasi dari Ug Indopedia, karena saya bangga terhadap UNIVERSITAS GUNADARMA, apabila di Ug Indopedia, mka kita cari sumber informasi lainnya.





Senin, 04 Oktober 2010

Social divide

Kesenjangan sosial tentang perbedaan akses antara berbagai kelompok masyarakat karena sosio-demografis hambatan seperti kelas, pendapatan, pendidikan, usia jenis kelamin, dan ras. Untuk Misalnya, kelas adalah salah satu penentu utama inklusi digital atau pengecualian. Holderness Mike berpendapat bahwa 'itu tetap kasus yang tajam, yang paling jelas membagi dalam ruang cyber adalah orang-orang berdasarkan mana satu hidup dan berapa banyak satu uang '(Holderness 1998: 37).

Orang kaya cenderung tinggal di tempat dengan infrastruktur telekomunikasi yang baik dengan broadband dan nirkabel jaringan , sedangkan orang miskin yang tinggal di tempat sanitasi kurang sehat, apalagi jaringan telekomunikasi. Baik di negara maju dan berkembang bahwa kelas kaya adalah yang pertama untuk memiliki dan menggunakan teknologi mutakhir sedangkan orang miskin hanya mendapatkan harga komputer dan koneksi Internet dengan harga yang terjangkau.

Di Afrika, di mana sebagian besar orang miskin, Mike Jensen berpendapat bahwa pada tahun 2002, 1 dari 35 orang memiliki ponsel (24 juta), 1 di 130 memiliki komputer pribadi (5,9 juta), dan 1 dari 160 telah menggunakan Internet (5 juta) (Jensen 2002: 24). Akibatnya, Norris mengamati bahwa, sejauh membagi penghasilan yang bersangkutan, akses populer untuk komputer dan Internet membutuhkan penghapusan hambatan keuangan yang memperburuk akses fisik membagi
yang, pada gilirannya, memiliki efek multiplikasi membagi jenis lain seperti jenis kelamin, ras dan keaksaraan (lihat Norris 2001).

DI banyak kota di Asia, Afrika dan masyarakat India miskin mungkin tidak memiliki akses ke Internet di rumah mereka, tapi dapat mengembangkan penggunaan konsisten dalam perpustakaan umum, kafe cyber, pusat internet pedesaan dan lain jalur akses publik. Dalam penelitian saya yang dilakukan antara tahun 2003 dan 2007 di Zimbabwe, saya menemukan bahwa ada kecenderungan pengembangan menggunakan email konsisten dalam kafe cyber oleh masyarakat miskin perkotaan Kesenjangan digital: Kelangkaan, kesenjangan, dan konflik


Pendidikan juga merupakan salah satu unsur kesenjangan kelas. Sebagian besar orang lebih cenderung kurang berpendidikan dan kurang baik dalam pekerjaan mereka, meskipun hal ini tidak berarti bahwa mereka tidak menggunakan Internet. Untuk Misalnya, PBB World Food Program (UNWFP) memiliki inovatif musiman dana kampanye online di Afrika yang menghubungkan masyarakat miskin, kurang berpendidikan petani kecil di daerah pedesaan untuk menjual sebagian dari tanaman online mereka (UNWFP 2007).

Namun, seperti Suzanne Damarin berpendapat, jenderal tren adalah bahwa pendidikan atau kurangnya lebih lanjut memperkuat kesenjangan antara mereka yang bisa menggunakan internet dan mereka yang tidak bisa karena kemungkinan menggunakan Internet selalu meningkat dengan tingkat pendidikan seseorang karena pengarusutamaan TIK baru di bidang pendidikan . variabel lain seperti jenis kelamin, ras dan etnis lebih menyulitkan sosial membagi karena, diskriminasi sosial telah menyebabkan mengesampingkan berarti partisipasi perempuan dan orang kulit hitam.Dalam hal gender, perempuan tampaknya terpinggirkan karena dominasi kepentingan patriarki dalam masyarakat kebanyakan karena penggunaan digital media dan internet dikenakan membentuk sosial.


link What is the digital divide,,,,, http://winjor12.blogspot.com/2010/10/digital-divide-scarcity-inequality-and.html

The geographic divide http://mediakartu.wordpress.com/2010/10/10/bab-geographic-divide/

Democratic divide + conclusion? http://mynewsworthy99.blogspot.com/2010/10/democratic-divide-conclusion.html

sumber : DIGITAL CULTURES: Understanding New Media by Glen Creeber dan Royston Martin